Rasa nyeri pada tubuh dapat terjadi karena banyak faktor. Salah satu obat pereda rasa nyeri yang umum digunakan adalah paracetamol. Namun, apabila rasa nyeri pada persendian maupun otot tidak dapat diatasi dengan paracetamol, terapi untuk pereda nyeri tersebut bisa diganti dengan piroxicam.
Mengenal Piroxicam
Sebagai terapi untuk pereda nyeri, piroxicam berbeda dengan paracetamol. Piroxicam merupakan obat antiinflamasi jenis nonsteroid. Dosis untuk konsumsi obat ini tergantung pada tingkat keparahan dan jenis penyakit yang dialami seseorang. Berikut adalah tiga hal dalam mengenal piroxicam.
- Membantu Meredakan Nyeri Hebat
Piroxicam digunakan untuk meredakan nyeri yang hebat dan berlangsung lama. Obat ini dapat digunakan untuk meredakan peradangan setelah menjalankan operasi atau setelah melahirkan. Pada beberapa nyeri haid yang sangat sakit, piroxicam dapat membantu meredakannya sehingga Anda dapat mengatasi gejala tersebut.
Cara kerja obat ini adalah menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin. Senyawa ini dilepaskan oleh tubuh ketika akan menyembuhkan luka.
Pada sistem reproduksi perempuan, prostaglandin merupakan zat yang berfungsi agar darah menstruasi keluar dengan cara merangsang otot rahim berkontraksi. Akibatnya, sebagian perempuan akan merasakan nyeri haid, terlebih apabila ada komplikasi pada rahim.
Pada sistem reproduksi laki-laki, prostaglandin merupakan senyawa untuk merangsang terjadinya ereksi. Zat ini juga dapat digunakan untuk mempertahankan ereksi.
Prostaglandin dilepaskan tubuh secara alami ketika ada bagian tubuh yang sakit atau cedera. Saat zat ini diproduksi dengan kadar yang pas, prostaglandin akan membantu jaringan tubuh yang mengalami infeksi atau rusak.
Namun, ketika senyawa prostaglandin berlebihan, maka respon tubuh akan berbeda. Saat hal ini terjadi, Anda akan merasakan nyeri yang hebat, perdarahan, dan radang sendi. Terlalu banyak prostaglandin juga berisiko terkena kanker.
- Harus dengan Resep Dokter
Piroxicam tidak seperti paracetamol yang dapat dibeli secara bebas. Untuk menggunakannya sebagai terapi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter dan mendapat resep untuk terapi dengan piroxicam. Obat ini termasuk obat kalangan medis dan tidak diperdagangkan secara bebas.
Untuk berkonsultasi dengan dokter, Anda dapat berkonsultasi secara daring menggunakan aplikasi atau situs Halodoc. Dengan platform ini, Anda bisa memilih berkonsultasi dengan dokter umum atau spesialis pilihan Anda. Setelah itu, Anda juga akan mendapatkan resep arahan dari dokter. Obat akan dikirim ke alamat rumah Anda, sehingga Anda tidak perlu ke luar rumah pada saat sakit.
- Hati-Hati pada Efek Sampingnya
Mengonsumsi piroxicam dapat menyebabkan kulit Anda lebih sensitif terhadap cahaya. Pada saat mengonsumsi obat ini, lebih baik Anda banyak istirahat karena obat pereda nyeri ini juga menyebabkan kantuk dan pusing sehingga berbahaya ketika Anda mengonsumsinya saat berkendara. Konsumsilah sesuai dengan petunjuk dokter agar piroxicam bekerja efektif.
Bagi Anda yang menderita sakit jantung, anemia, penyakit pencernaan, kelainan darah hipertensi, stroke, dan diabetes, beritahu dokter yang meresepkan obat ini agar mendapat resep yang sesuai. Anda juga sebaiknya jujur pada kondisi Anda seperti sedang hamil atau sedang mengonsumsi obat yang lain. Hubungilah dokter apabila ada reaksi alergi pada tubuh Anda saat meminum obat ini.
- Bentuk Gel dan Tablet
Terdapat dua jenis piroxicam yaitu dengan bentuk tablet dan juga gel. Tablet umumnya mengandung 10mg piroxicam. Orang dewasa membutuhkan setidaknya 20mg per hari untuk terapi menggunakan obat ini. Sedangkan bentuk gel digunakan sebagai obat luar dan dioleskan pada tempat yang terasa nyeri.
Untuk membantu meredakan nyeri sendi yang hebat, Anda dapat menggunakan band sebagai penahan gerakan, seperti ankle band atau wristband. Saat mengonsumsi piroxicam usahakanlah untuk banyak istirahat agar cepat sembuh.